Senin, 19 April 2010

Swordless Samurai

gw kali ini mau bagi cerita tentang satu buah buku yang gw anggap sangat menarik, judulnya "Swordless Samurai". jujur alasan pertama gw tertarik untuk beli buku ini karena judulnya yang sangat kontradiktif, klo bahasa susahnya contradictio in termini, loh koq?? kita selalu mengidentikan pendekar samurai dengan pedang, samurai, lalu apa jadinya jika seorang pendekar samurai tanpa pedang samurainya? apakah dia tetap menjadi seorang samurai? apakah dia tetap bisa bertempur? tidakah samurai tersebut kehilangan identitasnya sebagai seorang pendekar samurai? alasan kedua, yang sedikit lebih sederhana, karena covernya warna hitam hahahahaha, i love black! nah setelah puasa beberapa hari gw putuskan untuk membeli buku ini (ps: puasa di sini bukan berarti cari wangsit atau petunjuk Tuhan tp puasa ga jajan biar bisa beli buku ini).
nah pertama kali gw buka ada beberapa komentar dari beberapa majalah/koran dan orang (klo terbitan Indo ada komentar dari Yovie Widianto, gw jg bingung koq arranger plus keyboardist baca buku kaya gini) tentang bagaimana bagusnya buku ini. nah ternyata gw baru tau ternyata buku ini tema besarnya tentang kepemimpinan. buku ini menceritakan jalan hidup seorang Toyotomi Hideyoshi, orang pertama yang bisa menduduki posisi wakil kaisar tanpa adanya hubungan darah. in fact, Hideyoshi juga bukan berasal dari keluarga pendekar akan tetapi dia berasal dari keluarga petani. dia juga tidak memiliki figure layaknya seorang pendekar, bahkan dia dipanggil sang Monyet oleh Lord Nobunaga, pimpinan seorang klan samurai yang ternama dan juga pimpinan dari Hideyoshi. hideyoshi merintis perjalanan hidupnya dari menjadi seorang pedagang, yang menurut dia sangat mempunyai andil besar dalam melatih skill bernegosiasi dengan orang lain. hideyoshi kemudian bergabung dengan Lord Nobunaga seorang pemimpin klan samurai ternama di Jepang waktu itu. pada keluarga Lord Nobunaga ia memulai 'karir'nya dari menjadi seorang pembawa kuda hingga menjadi tangan kanan Lord Nobunaga dan ketika Lord Nobunaga meninggal dia dipilih oleh anggota klan yang lain untuk menggantikan Lord Nobunaga. mulai saat itu Hideyoshi menjalankan cita2nya, yang juga cita2 Lord Nobunaga, untuk menyatukan seluruh klan samurai yang ada.
buku ini menceritakan bagaimana Hideyoshi menjalankan prinsip2 kepemimpinan yang pada akhirnya membawa dia ke puncak karirnya. gw rasa prinsip2 tersebut masih dapat dipraktekan pada masa kini. gw rasa kita semua mau jadi pemimpin, siapa siy yg mau jadi kid fruit (anak buah) seumur hidup? gw siy kaga. nah buku ini menceritakan what it takes to be a good leader karena menurut orang bijak pemimpin itu tidak dilahirkan tapi dibentuk (great leader were made not born). 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar